Selasa, 15 April 2014

Tidak ada komentar:

GERHANA MATAHARI & BULAN DALAM TINJAUAN SYARIAT ISLAM

الحمد لله الذي جعل الشمس ضياء و القمر نورا و قدره منازل لتعلموا عدد السنين و الحساب

أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، الذي بلغ الرسالة، وأدى الأمانة، ونصح للأمة، و جاهد في الله حق جهاده، وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها الا هالك,

اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين. أما بعد،

فيا عباد الله اوصيكم ونفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون.

قال الله تعالى في محكم التنزيل، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم :

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا الله َحَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ


Segala puji bagi Allah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).

Shalawat beriring salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Saw, yang telah menjadi suri tauladan yang nyata dalam setiap dimensi kehidupan, agar kita selamat di dunia dan akhirat.

Pada saat ini kita semua mengalami sebuah fenomena alam, yaitu terjadinya gerhana matahari. Berdasarkan informasi yang dapat dihimpun melalui berbagai media cetak maupun elektronik, khususnya BMKG yang salah satu tupoksinya adalah mengamati posisi bulan dan matahari menjelaskan bahwa akan terjadi Gerhana Matahari Cintin pada tanggal 9-10 Mei 2013. Untuk wilayah Indonesia terjadi pada tanggal 10 Mei 2013 hari ini. Dan khusus untuk wilayah Serang, menurut perhitungan BMKG hanya akan dapat melihat gerhana matahari bagian akhir pada pukul 6:24:49.

Sebagaimana telah disyariatkan dalam ajaran Islam, setiap kali terjadi peristiwa gerhana, baik bulan maupun matahari disunatkan melaksanakan shalat gerhana.

Peristiwa ini hendaknya kita jadikan sebagai peringatan untuk meningkatkan taqwa kepada Allah swt, Tuhan yang mengatur segala keadaan dan kejadian, Dzat Yang Maha kuasa yang kekuasaan-Nya tidak dapat dibatasi oleh siapapun dan kekuatan manapun. Sudah seharusnya kita sebagai makhlukNya untuk menghamba dan mengabdi hanya kepadaNya, tiada tempat berlindung dan meminta pertolongan kecuali kepadaNya. Untuk itu marilah kita jauhkan segala keangkuhan, kesombongan, dan segala macam perbuatan yang mendorong ke arah pensekutuan kepada-Nya. Dengan bekal taqwa inilah yang akan mengantarkan kita kepada keselamatan dan kebahagiaan hakiki baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Luqman ; 29)

Kita telah menyaksikan betapa Allah menjadikan alam seisinya, mengatur peredaran waktu, pergantian siang dan malam, kerapian peredaran seluruh benda langit yang tak terhingga jumlahnya tanpa terjadi benturan antara satu dengan yang lainnya, semua itu memberi pelajaran bagi hambanya untuk senantiasa berfikir mengambil hikmah atas seluruh peristiwa yang terjadi di alam semesta.

Sudah menjadi tugas manusia yang diberi karunia akal fikiran untuk memahami ayat-ayat kauniah yang banyak berbicara tentang alam semesta. Meskipun memiliki bekal yang sangat terbatas, manusia harus mencoba memahami sesuai dengan kemampuannya. Berkaitan dengan ciptaan Allah di seluruh jagad raya ini secara jelas disebutkan dalam Al-Qur’an, misalnya dalam surat Ali Imran ayat 190:

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (QS. Ali Imran ; 190)

Sebagai seorang muslim, selain kita melihat gerhana matahari ini sebagai peristiwa alam, kita juga harus meniliknya dari sudut pandang syariat sebagaimana yang dijelaskan dari beberapa Hadits Rasulullah Saw.

Ada beberapa catatan penting yang berkaitan dengan gerhana matahari;

1. Fenomena alam biasa

Gerhana matahari dan bulan sesungguhnya hanyalah fenomena alam biasa yang dapat diperhitungkan secara alamiah, kapan dan di mana akan terjadi, yang dalam tinjauan Islammerupakan tanda-tanda kekuasaan Allah, dan bukan karena kematian atau kehidupan seseorang, serta bukan karena mitos-mitos, seperti mitos yang berkembang di masyarakat kita. Hal ini sebagaimana Hadits yang diriwayat­kan oleh Imam Bukhori dan Muslim, bahwa Rasulullah Saw bersabda:

إن الشمس و القمر آيتان من آيات الله عز و جل لا ينخسفان لموت أحد و لا لحياته فإذا رأيتموهما فافزعوا إلى الصلاة (رواه البخاري و مسلم)

Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan tidaklah terjadi gerhana karena kematian seseorang dan bukan pula karena lahirnya seseorang. Akan tetapi, keduanya merupakan dua tanda di antara tanda-tanda (kekuasaan) Allah. Apabila kalian melihatnya, maka laksanakanlah shalat." (HR. Bukhari dan Muslim) dalam riwayat yang lain dikatakan maka berdzikirlah kalian kepada Allah.

Memang dalam sejarahnya, Ibrahim (putera Nabi Muhammad) meninggal pada saat terjadi gerhana, sehingga orang-orang mengira gerhana itu terjadi karena kematian anaknya. Itulah keyakinan jahiliyah yang masih ada dahulu. Lantas Rasulullah menegaskan hal tersebutdalam khutbah­nya untuk menepis pandangan yang berkembang di masyarakat saat itu.

2. Melakukan shalat, memperbanyak dzikir dan istighfar.

Oleh karena itu, yang perlu kita lakukan sebagai seorang muslim adalah melakukan shalat, serta memperbanyak dzikir, sedekah dan istighfar (meminta ampun kepada-Nya), bukan seperti yang dilakukan sebagian kalangan yang sibuk mengabadikan gerhana matahari tanpa melakukan shalat dan mengambil hikmah darinya.

Dalam sebuah Hadits Rasulullah diungkapkan

عن عائشة قالت : خسفت الشمس في حياة النبي، فخرج رسول الله إلى المسجد فقام و كبر و صف الناس وراءه، فاقترأ قراءة طويلة، ثم كبر فركع ركوعا طويلا هو أدنى من القراءة الأولى، ثم رفع رأسه فقال: سمع الله لمن حمده، ربنا و لك الحمد، ثم قام فاقترأ قراءة طويلة هي أدنى من القراءة الأولى، ثم كبر فركع ركوعا هو أدنى من الركوع الأول ثم قال : سمع الله لمن حمده، ربنا و لك الحمد. ثم سجد ثم فعل في الركعة الأخرى مثل ذلك حتى استكمل أربع ركعات و أربع سجدات و انجلت الشمس قبل أن ينصرف ثم قام فخطب الناس فأثنى على الله بما هو أهله ثم قال : إن الشمس و القمر آيتان من آيات الله عز و جل لا ينخسفان لموت أحد و لا لحياته فإذا رأيتموهما فافزعوا إلى الصلاة (رواه البخاري و مسلم)

Aisyah berkata: terjadi gerhana matahari dalam kehidupan Nabi, kemudian Rasulullah pergi keluar menuju masjid melakukan shalat dan orang berbaris di belakangnya, kemudian Rasulullah membaca bacaan yang panjang, kemudian takbir dan ruku yang panjang lebih pendek dari bacaan pertama, kemudian mengangkat kepalanya dan berkata: Allah mendengar orang yang memuji-Nya, Ya Allah Tuhan kami dan bagi-Mu lah segala pujian,kemudian Rasulullah berdiri lagi dan membaca bacaan yang panjangnya lebih pendek dari bacaan pertama, dan kemudian takbir dan ruku yang panjangnya lebih pendek dari ruku pertama. dan kemudian berkata: Allah mendengar orang yang memuji-Nya, Ya Allah Tuhan kami dan bagi-Mu lah segala pujian. Kemudian Rasulullah sujud, dan melakukan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama sehingga sempurnalah empat ruku dan empat sujud dalam satu raka’at sampai tampak jelaslah matahari sebelum selesai. Kemudian Rasulullah berkhutbah: Matahari dan bulan adalah dua dari ayat-ayat Allah (Tuhan) gerhana terjadi bukan untuk kematian dan tidak pula kehidupan seseorang, maka jika kalian melihatnya maka segelah mendirikan shalat (HR Bukhari dan Muslim) dan hadits-hadits lain semakna dengan itu.

Hadits tersebut menjelaskan kepada kita tentang tata cara shalat gerhana, yang terdiri dari dua rakaat, dan setiap rakaat terdiri dari dua ruku dan sujud dengan anjuran bacaan dan ruku yang panjang. Namun hal tersebut hendaknya tetap mempertimbangkan kondisi serta kemampuan yang ada.

Berkaitan dengan teknis pelaksanaan shalat gerhana yang lain adalah;

a. Hukum shalat gerhana itu sendiri adalah sunnah sebagaimana diungkapkan para ulama berdasarkan hadits-hadits Rasulullah Saw.

b. Berkaitan dengan perempuan, dalam hadits yang lain diungkapkan bahwa shalat gerhana ini tidak hanya untuk kaum laki-laki saja, kaum perempuanpun dibolehkan melakukannya, yang penting aman dan terjaga dari fitnah.

c. Waktu pelaksanaan shalat gerhana adalah ketika proses gerhana mulai terjadi hingga gerhana selesai. Jika ketika shalat gerhananya selesai, maka lanjutkan shalat dengan mempercepat shalatnya. Jika selesai shalat gerhana, proses gerhana masih berlangsung, maka tidak perlu melanjutkan shalat lagi, cukup membaca doa dan istigfhar yang banyak. Jika tidak sempat shalat saat terjadi gerhana, maka tidak disunahkan melakukan qada atasnya.

Berdasarkan apa yang khatib paparkan di atas, marilah pada kesempatan ini kita banyak-banyak berdzikir mengingat Allah, beristighfar memohon ampunan kepada Allah dengan mengharap agar keimanan dan keislaman kita tetap terjaga sampai hari akhirat kelak.

Akhirnya marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa kepada-Nya

الحمد لله رب العالمين ....

اللهم صلى على سيدنا محمد ...

اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات، و المؤمنين و المؤمنات، الأحياء منهم و الأموات، إنك سميع قريب مجيب الدعوات، ويا قاضي الحاجات

اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا، و أصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا، و أصلح لنا آخرتنا التي إليها معادنا، و اجعل الحياة زيادة لنا في كل خير، و اجعل الموت راحة لنا من كل شر

اللهم لا تدع لنا ذنبا إلا غفرته، ولا هما إلا فرجته، و لا عيبا إلا سترته، و لا مريضا إلا شفيته، ولا حاجة من حوائج الدنيا و الأخرة لك فيها رضى و لنا فيها الصلاح إلا قضيتها و يسرتها يا رب العالمين

أللهم أرنا الحق حقا و ارزقنا اتباعه، و أرنا الباطل باطلا و ارزقنا اجتنابه

اللهم أحينا بالإيمان، و أمتنا بالإيمان، و أدخلنا الجنة مع الإيمان

اللهم اغفر لنا و لإخواننا الذين سبقونا بالإيمان، و لا تجعل في قلوبنا غلا للذين أمنوا ربنا إنك الرؤوف الرحيم

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Sumber :http://uusmuhammadhusaini.blogspot.com/2013/05/gerhana-matahari-bulan-dalam-tinjauan.html


Tanggal 15 April 2014, Bulan berwarna merah: Jangan percaya sebagai pertanda kiamat!

Gerhana bulan total akan terlihat di langit pada malam hari, Selasa tanggal 15 April 2014. Menurut para astronom, gerhana yang terjadi menjelang tengah malam ini terasa sangat istimewa. Mengapa? Karena Bulan akan berwarna merah-darah atau tembaga. Tidak heran jika fenomena alam ini disebut sebagai blood red moon, atau ada juga yang menyebut blood moon. Banyak yang mengaitkannya dengan Hari Kiamat, tapi jangan percaya! Si Momot akan memberi penjelasan ilmiahnya.
Fenomena blood moon yang akan terjadi empat kali sepanjang tahun 2014-2015.

Fenomena blood moon ini akan menjadi seri pertama gerhana total dari empat gerhana bulan total (tetrad series of eclipses) tahun 2014-2014. Bulan merah pada tanggal 15 April 2014 ini dimulai pada pukul 21:20 GMT.
Berikut ini jadwal lunar tetrad tahun ini dan tahun depan:
15 April 2014
8 Oktober 2014
4 April 2015
28 September 2015
Kejadian alam ini bakal bisa disaksikan langsung melalui Griffith Observatory yang menyiarkannya langsung melalui streaming.
Fenomena tetrad series of eclipses atau disebut juga tetrad bloon moon sepanjang tahun 2014-2015 sering dikaitkan dengan keyakinan umat Kristen dan Yahudi, terutama mengenai datangnya Hari Kiamat.
Kaum Yahudi bakal merayakan Paskah pada tanggal 15 April 2014, bertepatan dengan gerhana bulan total seri pertama yang akan berlangsung selama 3 jam 29 menit.
Selanjutnya, gerhana bulan total kedua akan berlangsung pada 8 Oktober 2014, bertepatan dengan perayaan Hari Tabernakel. Gerhana kali ini akan berlangsung selama 3 jam 20 menit.
Gerhana bulan total ketika tanggal 4 April 2015 juga bertepatan dengan Paskah. Adapun gerhana yang keempat, pada 28 September 2015, juga terjadi pada perayaan Tabernakel.
Kepercayaan seperti ini juga dianut kaum Kristen, meski diterangkan dalam Kitab Perjanjian Lama, Yoel 2:31, yang menyebutkan: “Matahari akan berubah menjadi gelap gulita, dan bulan menjadi darah, sebelum datangnya Hari  Tuhan yang hebat dan dahsyat itu”.
Dalam Alkitab, Mathew 24:29-30, disebutkan, “Hari di mana kekacauan terjadi, matahari akan menjadi gelap gulita, bulan tidak akan menampakkan sinarnya dan akan muncul Anak Manusia turun dari surga dengan kekuasaan dan keagungan”.
Sebagian umat Kristen dan Yahudi menafsirkan bahwa setelah gerhana bulan total keempat, tanggal 28 September 2015, dunia bakal berakhir atau kiamat. Hal ini juga dilansir dailymail.co.uk.
Tetapi sebenarnya ini merupakan penafsiran keliru, yang lebih dipengaruhi oleh buku karangan John Hagee berjudul “Four Blood Moons: Something Is About to Change” (Worthy Publishing, 2013), yang menunjukkan hubungan antara empat  gerhana bulan total dengan nurbuat soal Hari Kiamat. Ayat di atas harus dibaca utuh, karena matahari tidak dalam kondisi gelap gulita.
Sebab, menengok ke belakangan, tetrad series of eclipses ini akan terjadi hingga delapan kali setiap abad. Bahkan, tetrad terakhir terjadi pada tahun 2003-2004, toh tidak ada Kiamat.
Bagi umat Islam, tidak akan pernah ada seorang pun yang mengetahui kapan Kiamat datang, sehebat apapun ilmunya. Sebab, Hari Akhir pasti datang, tetapi hanya Allah yang tahu.
DailyMail juga menyebutkan, sebenarnya fenomena tetrad ini wajar-wajar saja bagi ilmuwan. Sebab fenomena alamraya ini terkait dengan penyelarasan yang dilakukan Bumi, Mars, dan Matahari.
Matahari (kiri), Bumi, dan Mars pada Selasa (15/4) malam, berada pada posisi sejajar.

Sebab dalam gerhana bulan Selasa malam nanti, sebagian penduduk Bumi juga akan melihat planet Mars yang terlihat seperti bintang dengan warna oranye menyala. Saat itu, Matahari, Bumi, dan Mars dalam posisi sejajar.
Geoff Gaherty, ilmuwan Starry Night Education, juga menegaskan, “”Gerhana seperti itu merupakan peristiwa normal, pada siklus tata surya. Ini kejadian teratur selama ribuan tahun, dan akan terjadi lagi selama ribuan tahun ke depan”.
Menghubungkan antra kejadian astronomi dengan prediksi bencana, bahkan Kiamat, tak lebih dari karangan segelintir manusia saja. Dalam setiap gerhana bulan, yang terjadi sebenarnya Bulan selama beberapa jam akan melewati bayangan Bumi. Jadi, tidak ada sesuatu yang harus dikhawatirkan.
“Sebagai pengamat langit, saya sedih mengetahui banyak hal indah di langit, seperti gerhana bulan, dianggap sebagai pertanda bencana,” tambah Geoff Gaherty.
Semoga bermanfaat.
Tahun 1492, bangsa Yahudi dianiaya dan diusir
dari Spanyol oleh penguasa Katolik pada saat itu
dan mereka menemukan benua baru yaitu
Amerika, yang kemudian menjadi sekutu utama
bangsa Israel hingga hari ini. Dan Tetrad terjadi
pada tanggal-tanggal:
2 April 1493 – Paskah 5253
25 September 1493 – Sukkot 5254
22 Maret 1494 – Paskah 5254
15 September 1494 – Sukkot 5255
Tidak ada lagi Tetrad Blood Moon lainnya di abad
ke-16 hingga abad ke-19 (awal tahun 1500-an
hingga akhir 1800-an).
14 Mei 1948, bangsa Israel resmi berdiri sebagai
sebuah negara yang berdaulat. Dan terjadi
kembali Tetrad pada tanggal-tanggal:
13 April 1949 – Paskah 5709
7 Oktober 1949 – Sukkot 5710
2 April 1950 – Paskah 5710
27 September 1950 – Sukkot 5711
Juni 1967, Israel mengambil kendali dan
kedaulatan penuh atas kota Yerusalem. Dan
terjadi Tetrad pada tanggal-tanggal:
24 April 1967 – Paskah 5727
18 Oktober 1967 – Sukkot 5728
13 April 1968 – Paskah 5728
6 Oktober 1968 – Sukkot 5729
Tetrad berikutnya akan terjadi pada tanggal-
tanggal:
15 April 2014 – Paskah 5774
8 Oktober 2014 – Sukkot 5775
4 April 2015 – Paskah 5775
28 September 2015 – Sukkot 5776
Pertanyaannya, kejadian besar apakah yang akan
menimpa bangsa Israel di sekitar Tetrad
tersebut? Ada dugaan bahwa tidak lama lagi
peresmian Bait Allah ke-3 terjadi dan tidak lama
setelah itu terjadi pengkhianatan perjanjian oleh
sang Antikristus dengan menduduki serta
menyatakan dirinya ialah Allah.
 Sumber : http://simomot.com/2014/04/11/tanggal-15-april-2014-bulan-berwarna-merah-jangan-percaya-soal-kiamat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Berika Komentarnya