A. Hakekat Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medio. Dalam bahasa Latin, media dimaknai sebagai antara. Media merupakan bentuk jamak dari medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, Anda boleh mengatakan bahwa media merupakan wahana penyuluhan informasi belajar atau penyaluran pesan berupa materi ajar oleh guru kepada siswa sehingga siswa menjadi lebih tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan.Di sini media sengaja dibahas dengan leluasa karena ada kalanya kita harus membuat sendiri, sehingga perlu dibahas lebih luas.
Satu hal yang perlu Anda ingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan pembelajarannya. Sedangkan pengertian media PKn adalah media yang terpilih dan cocok untuk pembelajaran PKn SD.
2. Fungsi Media Pembelajaran PKn SD
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu Anda ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua media adalah sebagai sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat Anda telaah dalam ulasan di bawah ini.
a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Anda tentu tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam menyampaikan suatu materi ajar karena materi tersebut bersifat abstrak atau terlalu rumit? Jika Anda tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu bahan yang bersifat abstrak dengan baik, sebaiknya Anda menghadirkan media sebagai alat bantu pembelajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
Akhirnya, dapat Anda pahami bahwa media adalah alat bantu dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, gurulah yang mempergunakannya untuk pembelajaran siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran.
b. Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis media. Namun, kiranya perlu Anda pahami terlebih dulu kegunaan dan proses penggunaannya, untuk kemudian dapat Anda terapkan dalam dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Jenis-jenis media yang dikenal dewasa ini dipaparkan sebagai berikut.
a. Berdasarkan jenisnya
Berdasarkan jenisnya, media dapat Anda bedakan atas (1) media audiktif, (2) media visual, dan (3) media audio visual. Media audiktif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Yang termasuk jenis media ini antara lain meliputi tape recorder dan radio. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra pengelihatan. Yang temasuk jenis ini antara lain meliputi gambar, foto, serta benda nyata yang tidak bersuara. Adapun media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Beberapa contoh media audiovisual meliputi televisi, video, film, atau demonstrasi langsung.
Media audiovisual dapat Anda bedakan lagi menjadi (a) audio visual diam dan (b) audio visual gerak. Audiovisual diam adalah media yang menampilkan suara dan gambar diam (tidak bergerak). Misalnya, film bingkai suara sound sistem, film rangkai suara, dan cetak suara. Audio visual gerak adalah media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak. Misalnya, film suara dan video-cassette.
1. Media nonproyeksi
Media nonproyeksi disebut juga media pameran atau displayed media. Media yang termasuk media nonproyeksi adalah (a) model dan (b) grafis. Kedua media nonproyeksi tersebut dipaparkan sebagai berikut.
a) Model
Model adalah benda nyata yang dimodifikasikan. Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala pengadaan realia karena harga yang mahal, sulit pengadaannya, barangnya terlalu besar, bahkan mungkin terlalu kecil. Menurut Heinich et. al. (1996) model adalah gambaran tiga dimensi dari sebuah benda nyata. Model dapat berukuran lebih besar, lebih kecil atau berukuran sama persis dengan benda aslinya, dan dapat menampilkan bentuk yang lengkap dan rinci dari benda aslinya. Sebagai salah satu media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, model memiliki keunggulan dan keterbatasan.Selanjutnya di bawah ini adalah contoh media grafis.
b) Bahan Grafis
Bahan grafis adalah media visual nonproyeksi yang mudah digunakan karena tidak membutuhkan peralatan dan relatif murah. Menurut Brown et. al. (1985) ada lima jenis media grafis yang memiliki keunggulan yang cukup tinggi dalam proses pembelajaran yaitu: graft, chart atau diagram, kartun, poster, peta atau globe. Masing-masing media grafis memiliki keunggulan dan keunikan sendiri-sendiri.
Diagram visualisasi dalam bentuk grafis yang masih tergolong dalam gambar yang sederhana adalah diagram. Penggunaan diagram pada umumnya ditujukan untuk menggambarkkan suatu hubungan atau menjelaskan suatu proses. Diagram dapat memberikan gambaran tentang suatu proses, misalnya mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran proses, seperti tergambar dalam media di bawah ini
2. Media yang Diproyeksikan
Media yang termasuk sebagai media yang diproyeksikan adalah overhead transparansi (OHT), slide, filmstrips, dan opaque. Media tersebut diproyeksikan ke layar dengan menggunakan proyektor. Perkembangan teknologi yang ada saat ini memungkinkan komputer dan video juga diproyeksikan dengan menggunakan peralatan khusus, yaitu LCD.
a) OHT
OHT merupakan media yang paling banyak digunakan karena relatif mudah dalam penyediaan materinya, karena hanya dibutuhkan bahan transparansi dan alat tulis. Namun untuk hasil yang bagus sebaiknya alat tulis yang digunakan khusus untuk overhead transparansi.
Beberapa cara mempersiapkan OHT dapat Anda pelajari pada bagian berikut.
- Handmade transparancies, yaitu transparansi dengan buatan tangan.
- Thermal film process, salah satu cara untuk membuat transparansi dengan cara menggunakan acetate film yang diletakkan di atas master materi yang akan disajikan, kemudian dimasukkan alat khusus yang dinamakan thermal copier.
- Electrostatic film process, merupakan cara membuat transparansi dengan jalan menggunakan teknologi xerography. Persiapan untuk menggunakan jenis transparansi ini cukup sederhana. Bahan yang ingin dipresentasikan dapat berasal dari kertas biasa baik sebagai tulisan tangan, hasil print computer maupun buku teks. Penyampaian informasi dengan menggunakan transparan yang direncanakan dan didesain dengan baik akan sangat membantu kelancaran kegiatan pembelajaran.
Ada beberapa cara penyajian transparansi, yaitu:
- Overlay adalah cara penyajian transparansi untuk menampilkan sebuah materi yang berurutan.
- Cover sheet adalah cara penyajian transparansi dengan menggunakan satu lembar kertas penutup yang tidak bersifat permanent.
- Mask adalah cara penyajian transparansi dengan menggunakan penutup yang biasanya diletakkan pada bingkai transparansi secara permanent.
b) Slide
Slide adalah media visual yang penggunaannya diproyeksikan ke layar lebar, dengan menggunakan slide gambar yang disampaikan sangat realistis. Hal itu disebabkan materi atau bahan slide adalah film fotografi yang berbentuk transparan.
3. Media Audio
Media audio merupakan media yang fleksibel karena bentuknya yang mudah dibawa, praktis, dan relatif murah (misalnya tape compo, pengeras suara).
Menurut Rowntree (1994) penggunaan media audio dibedakan menjadi tiga, yaitu (1) media audio yang dipakai untuk mendengarkan, (2) media audio vision yang dipakai untuk mendengarkan dan melihat, dan (3) media audio visual yang dapat dipakai untuk mendengar, melihat dan melakukan. Ketiga pembedaan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
Media audio. Media audio yang dipakai hanya untuk mendengarkan misalnya tape compo dan berdiri sendiri tanpa ada fasilitas yang lain.
Media audio vision. Media audio vision yang dapat dipakai untuk mendengarkan dan melihat oleh Rowntree (1994) dikenal dengan istilah active audio vision. Bentuk penyajian audio vision yang dikombinasikan dengan kemampuan melakukan sesuatu tersebut mampu menstimulir siswa tidak hanya untuk mendengar dan melihat melainkan juga secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Media audio visual. Pada media audio visual apa yang didengar oleh siswa dan apa yang dilihat berkaitan satu dengan yang lain dan saling memperkuat, atau lebih dikenal dengan sebutan terintegrasi.
4. Media Video
Media video dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar pada berbagai bidang studi. Hal itu disebabkan oleh kemampuan video untuk memanipulasi kondisi waktu dan ruang sehingga peserta didik atau siswa dapat diajak untuk melihat objek yang sangat kecil maupun objek yang sangat besar, objek yang berbahaya, objek lokasinya jauh di belahan bumi lain, maupun objek yang ada di luar angkasa.
5. Media Berbasis Komputer
Media komputer saat ini sudah sangat luas dimanfaatkan oleh dunia pendidikan. Menurut Hannafin dan Peek (1998), potensi media komputer yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran sangat tinggi. Hal ini antara lain dikarenakan terjadi interaksi langsung antara siswa dengan materi pembelajaran. Selain itu, proses pembelajaran dapat berlangsung secara individual dan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa sehingga potensi siswa dapat lebih tergali. Media komputer juga mampu menampilkan unsur audio-visual yang bermanfaat untuk meningkatkan minat belajar siswa, atau yang dikenal dengan program multi media. Media komputer pun dapat memberi umpan balik bagi respon siswa dengan segera setelah diberi materi.
Dari jenis-jenis dan karakteristik media sebagaimana disebutkan di muka, sebagai guru, kiranya Anda perlu memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai hal sebelum pada akhirnya memutuskan untuk mempergunakan jenis media tertentu dalam kegiatan pembelajaran. Karakteristik media yang dianggap paling tepat dan efektif untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran itulah media yang seharusnya dipakai.
4. Peran Media Pembelajaran
Tentunya Anda tahu bahwa peran media sangat strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Kemp dkk (1985) menjabarkan peran media di dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
- Penyajian materi ajar menjadi lebih standar.
- Penyusunan media yang terencana dan terstruktur dengan baik membantu pengajar untuk menyampaikan materi dengan kualitas dan kuatitas yang sama dari satu kelas ke kelas yang lain.
- Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
- Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif
- Materi pembelajaran dapat dirancang, baik dari sisi pengorganisasian materi maupun cara penyajiannya yang melibatkan siswa, sehingga siswa menjadi lebih aktif di dalam kelas.
- Media dapat mempersingkat penyajian materi pembelajaran yang kompleks, misalnya dengan bantuan video. Dengan demikian, informasi dapat disampaikan secara menyeluruh dan sistematis kepada siswa.
- Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
- Penyajian pembelajaran dengan menggunakan media yang mengintegrasikan visualisasi dengan teks atau suara akan mampu mengkomunikasikan materi pembelajaran secara terorganisasi. Dengan menggunakan media yang lebih bervariasi, maka siswa akan mampu belajar dengan lebih optimal.
- Dengan media yang makin lama makin canggih maka kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja tetapi dapat di mana saja. Misalnya, dengan teleconference pengajar dari luar kota dapat memberikan materinya, atau dengan CD peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran melalui media secara mandiri sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini seperti halnya Anda yang jarak jauh dapat menggunakannya.
5. Prinsip-Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
Sebagaimana telah disinggung di depan, bahwa setiap media pembelajaran memiliki keampuhan masing-masing, maka sebagai guru diharapkan Anda dapat menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada setiap kali pertemuan. Ketika Anda akan memilih suatu media, ketika Anda akan mempergunakan suatu media, maka ketika itulah ada beberapa prinsip perlu Anda perhatikan dan pertimbangkan. Sudirman (1991) mengemukakan tiga kategori prinsip pemilihan media pembelajaran sebagai berikut.
Tujuan Pemilihan. Pemilihan media yang akan digunakan harus didasarkan pada maksud dan tujuan pemilihan yang jelas.
Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dan segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya.
Alternatif Pilihan. Pada hakikatnya, memilih media merupakan suatu proses membuat keputusan dan berbagai alternatif pilihan. Adapun prinsip pemilihan dan penggunaan media, menurut Sudjana (1991) adalah sebagai berikut.
- Menentukan jenis media dengan tepat.
- Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat.
- Menyajikan media dengan tepat.
6. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media
Agar media pembelajaran yang dipilih itu tepat, di samping memenuhi prinsip-prinsip pemilihan, juga terdapat beberapa faktor dan kriteria yang perlu Anda perhatikan. Faktor-faktor yang perlu Anda perhatikan dalam memilih media pembelajaran dijelaskan pada bagian berikut.
Objektivitas. Seorang guru harus objektif, yang berarti guru tidak boleh memilih suatu media pembelajaran atas dasar kesenangan pribadi.
Program Pembelajaran. Program pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isi, struktur, maupun kedalamannya.
Sasaran Program. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi tertentu siswa mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berpikir, daya imajinasi, kebutuhan, maupun daya tahan siswa dalam belajarnya
Kualitas Teknik. Dari segi teknik, media pembelajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat atau belum.
Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan. Keefektifan yang dimaksud di sini berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi yang dimaksud di sini berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Ada enam langkah yang dapat Anda tempuh pada waktu mengajar dengan mempergunakan media. Langkah-langkah tersebut disebutkan sebagai berikut.
1) Merumuskan tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media.
2) Persiapan guru.
3) Persiapan kelas.
4) Langkah penyajian materi ajar dan pemanfaatan media.
5) Langkah kegiatan belajar siswa.
6) Langkah evaluasi pembelajaran.
Perlu Anda ketahui manfaat penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar, terutama untuk tingkat SD adalah sangat besar. Pada usia ini anak masih berada pada tahap berpikir konkret dan belum mampu berpikir abstrak. Kehadiran media sangat membantu mereka dalam memahami konsep tertentu, yang tidak atau kurang mampu dijelaskan dengan bahasa. Ketidakmampuan guru dalam menjelaskan sesuatu materi ajar dapat diwakili oleh peranan media. Dalam hal ini, media bernilai praktis bagi siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran (Dimyati, 1993: Nurani, 2003)
B. Rancangan Media Pembelajaran PKn Sekolah Dasar
Mata pelajaran PKn mempunyai misi membina nilai, moral, dan norma secara utuh bulat dan berkesinambungan. Tujuan PKn adalah untuk membentuk watak warga negara yang baik, yaitu yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya. Pada pedoman Belajar Mengajar Sekolah Dasar Kurikulum 2006, PKn memiliki karakter yang berbeda dengan matapelajaran lainnya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri atau hal-hal yang bersifat khusus, yang pada prinsipnya PKn lebih menekankan pada pembentukan aspek moral (afektif) tanpa meninggalkan aspek yang lain. Untuk mencapai sasaran dan target tersebut, dalam pelaksanaan pembelajaran diperlukan penataan alat, bahan, dan sumber belajar agar dapat dilihat dan mudah digunakan oleh siswa. Sumber belajar dapat berupa media cetak, model, gambar-gambar, laporan, dan kliping. Media pembelajaran dalam PKn harus dapat menstimulus lahirnya proses pembelajaran yang aktif dan kreaktif. Dalam pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PKn SD, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan untuk media PKn, yaitu:
- Membawakan sesuatu atau sejumlah isi pesan harapan
- Memuat nilai atau moral kontras
- Diambil dari dunia kehidupan nyata
- Menarik minat dan perhatian siswa
- Terjangkau oleh kemampuan belajar siswa
Merancang media pembelajaran PKn sangat tergantung dari jenis media yang digunakan. Di bawah ini diulas kembali jenis media yang dapat digunakan/dikembangkan dalam pembelajaran PKn, yaitu:
1) Hal-hal yang bersifat visual, seperti bagan, matriks, gambar, data , dan lain-lain
2) Hal-hal yang bersifat materiil, seperti model-model, benda contoh
3) Gerak, sikap, dan perilaku, seperti simulasi, bermain peran, role playing
4) Cerita, kasus yang mengundang dilema moral
1. Rancangan Media Audio dalam pembelajaran PKn SD
Fungsi skenario media audio adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan suara sekaligus melatih ketrampilan mendengarkan maupun menyimak.
- Mengembangkan imajinasi siswa terhadap apa yang didengarkannya baik melalui guru maupun media tape recorder.
- Memantapkan bagian-bagian yang dianggap penting dari materi ajar yang disampaikan
2. Langkah-langkah Penyajian Media Audio dalam Pembelajaran PKn SD
Sebelum menyajikan media audio terlebih dahulu menyiapkan alat-alat yang akan digunakan termasuk sarana penunjang seperti aliran listrik atau baterai.
- Memberi tugas pada siswa untuk terlebih dahulu mempelajari materi yang akan diaplikasikan pada media audio
- Guru menjelaskan pada siswa materi PKn apa yang dibahas, kemudian siswa diminta mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan misalnya alat tulis menulis.
- Kemudian audio mulai diperdengarkan, diusahakan agar suara audio dapat didengar semua siswa dengan jelas. Sehingga siswa dapat menyimak materi ajar PKn dengan jelas.
- Setelah audio diperdengarkan, guru meminta beberapa siswa untuk mengulang secara garis besar materi yang telah didengarkan.
- Guru meminta murid-murid yang lain untuk menanggapi pendapat temannya tadi.
- Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti.
- Guru menyimpulkan materi PKn yang telah disampaikan dan menanamkan konsep-nilai-moral-norma yang menjadi pesan pokok bahasan yang telah disampaikan.
3. Rancangan Media Gambar atau Foto dalam Pembelajaran PKn SD
Media ini sangat sesuai digunakan di SD, terutama kelas awal, hal itu disebabkan media ini sangat bermanfaat untuk mengkonkretkan hal-hal yang bersifat abstrak dalam bentuk gambar atau foto, yang dapat menggambarkan perilaku yang baik dan yang kurang baik, sebagai sarana pembentukan moral anak.
a. Fungsi Media Gambar
1) Mengkonkretkan hal-hal yang bersifat abstrak
2) Mendekatkan dengan objek yang sebenarnya
3) Melatih siswa berpikir konkret
4) Memperjelas sesuatu masalah
b. Langkah-langkah penyajian media gambar atau foto
1) Menganalisis pokok bahasan/sub pokok bahasan yang akan dituangkan dalam bentuk media audio atau foto.
2) Menyiapkan bahan-bahan yang digunakan
3) Menugaskan siswa untuk juga menyiapkan bahan-bahan yang digunakan dalam proses belajar-mengajar.
4) Memeragakan gambar-gambar sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh semua siswa
5) Guru meminta para siswa mengomentari gambar yang telah diperagakan dan siswa yang lain diminta memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.
6) Guru menjelaskan materi pelajaran melalui media yang telah disiapkan sekaligus juga menanamkan nilai moral dan norma yang menjadi target harapannya.
7) Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tugas kepada siswa untuk memperkaya penguasaan materi pelajaran PKn
4. Rancangan Media Overhead Projector dalam Pembelajaran PKn SD
a. Fungsi media overhead projector:
1) Meningkatkan daya tarik dan motivasi siswa untuk belajar
2) Mempermudah guru untuk menyiapkan materi pembelajaran
3) Memperjelas tayangan materi pembelajaran sehingga perhatian siswa terhadap materi yang diberikan guru akan lebih besar.
b. Langkah-langkah penyajian media overhead proyektor:
1) Analisis TIK pokok bahasan yang akan diajarkan
2) Analisis materi pelajaran untuk menentukan jenis media yang diperlukan
3) Analisis keadaan siswa untuk mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menerima pelajaran, kecepatan daya serap siswa, serta tingkat perbendaharaan kata yang dipakai.
4) Kembangkan bahan-bahan tersebut ke dalam transparan yang telah disiapkan.
5) Sajikan transparan di kelas dengan diatur fokusnya sebaik mungkin sehingga apa yang tertera dalam transparan dapat dibaca dan dilihat dengan jelas oleh semua siswa
6) Sesekali diselingi dengan pertanyaan, tanggapan, dan pernyataan dari siswa.
7) Guru menyimpulkan materi pembelajaran PKn yang telah disampaikan.
Setelah kita mempelajari materi mengenai media pembelajaran diatas maka kita dapat mulai menerapkannya dalam proses belajar mengajar PKn yang tentu saja harus disesuaikan dengan pokok bahasan yang ingin kita sampaikan kepada siswa. Sebagai contoh, pokok bahasan Sumpah Pemuda maka media yang sesuai untuk pokok bahasan tersebut adalah media video. Media video dapat menghadirkan gambaran tentang Tanah air Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, juga dapat menayangkan Peta Indonesia. Dengan demikian para siswa diharapkan dapat memahami pentingnya makna peristiwa Sumpah Pemuda bagi kemerdekaan Republik Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Syaiful dan Aswan. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit: Rinekan Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit: Rineka Cipta
Nurani, Yuliani. 2003. Strategi Pembelajaran. Pusat Penerbit Universitas Terbuka
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan makna Pembelajaran. Penerbit: Alfabeta Bandung
Wahab, Aziz dan Udin.2005. Pendidikan Pancasila dan Keawrganegaraan (PPKn). Penerbit: Universitas Terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Berika Komentarnya